Identitas Kapal Dagang Belanda di Laut Baltik Akhirnya Terungkap
Para penyelam asal Finlandia menemukan kapal dagang Belanda dari abad ke-17 di Laut Baltik pada 2020. Kapal ini dikenal dengan nama Fluit atau Fluyt karena memiliki lambung yang dalam, sehingga memungkinkannya untuk membawa kargo dalam jumlah besar. Dilansir dari Dutch News.nl kapal dagang ini ditemukan oleh Juha Flinkman di kedalaman 86 meter di bawah permukaan laut.
Kala itu, Juha dan rekan-rekan penyelam lainnya tengah mencari sisa-sisa kapal dari masa perang. Kepada media Telegraaf, Juha mengaku takjub dengan apa yang dia lihat. Apalagi sebelumnya, dia hanya pernah melihat replika dari kapal tersebut. Kini, telah diketahui lebih dalam mengenai kapal dagang tersebut.
Pada musim panas 2021, tim penyelam internasional Badewanne menemukan identitas dari kapal ini. Berawal ketika tim sedang mengambil gambar untuk keperluan film dokumenter berjudul ‘Fluit’ mereka menemukan transom atau jendela di atas pintu.
Melansir dari Mirror, arkeolog Niklas Eriksson dari Universitas Stockholm, menuturkan bahwa identitas dari kapal terungkap dari ukiran yang terdapat pada transom.
“Fragmen dengan motif seperti itu telah ditemukan sebelumnya, tetapi sekarang setelah kami memiliki seluruh komposisi, kami dapat mengidentifikasi kapal dengan cara yang sama, seperti yang dilakukan orang pada abad ke-17,” ujar Niklas Eriksson kepada Mirror.
“Kapal itu bernama Swan dan dibangun pada tahun 1636. Pemeriksaan lebih dekat dari transom kemungkinan besar akan mengungkapkan lambang untuk pelabuhan asal kapal juga,” lanjutnya.
Jouni Polkko dari tim Badewanne mengaku pada saat itu didirnya sangat berkonsentrasi pada kamera. Sehingga dirinya tidak langsung melihat ukiran angka yang terekspose secara akurat. Seorang arkeolog dari Badan Warisan Budaya Belanda, Martijn Manders menuturkan kalau temuan baru ini memungkinkan peneliti mengetahui nama-nama kru kapal.
“Temuan baru ini merupakan titik awal yang baik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Bahkan, kami mungkin dapat mengidentifikasi orang-orang di dalamnya. Selain itu, temuan ini juga membantu kami mempelajari lebih lanjut tentang Fluyt, kapal sederhana dan umum yang tepat di awal globalisasi,” kata Martijn Manders.
Lebih lanjut, Martijn Manders menuturkan kalau kapal dagang ini menggambarkan pembangunan kapal khas Belanda, serta melambangkan perdagangan via laut yang berkembang saat itu. Kapal ini memiliki tiga tiang dengan desain lambung kapal yang luas.
Kapal tidak memuat senjata dan memiliki tali-temali yang dirancang sedemikian rupa sehingga tidak perlu banyak awak kapal untuk mengangkat maupun menyesuaikan layar. Maka dari itu, kapal ini memiliki lebih banyak ruang dan mengurangi biaya.
Selain itu, draft kapal yang rendah memungkinkan kapal untuk mengakses pelabuhan atau sungai yang tidak bisa dilakukan oleh kapal lain. Beberapa faktor seperti tingkat salinitias yang rendah, gelap dan suhu rendah sepanjang tahun membuat bangkai kapal ini bisa cukup terpelihara dengan baik. Hanya saja, penyebab tenggelamnya kapal belum diketahui.
Sementara itu jika membahas dari sisi sejarah, kapal ini berlayar dan melayani Kerajaan Belanda. Dikutip dari Ancient Origins, pada pertengahan abad ke-17 kapal-kapal Belanda mengangkut sekitar setengah dari semua produk dan barang-barang Eropa. Kapal ini berfungsi pada masa yang disebut dengan Zaman Keemasan Belanda, kekuatan maritim bangsa itupun bertahan hingga akhir abad ke-17.
Kepada Dutch News, Martijn Manders mengatakan bahwa tim peneliti turut mengundang detektif amatir yang tertarik dengan sejarah maritim. Gunanya untuk bergabung dan mencari lebih banyak petunjuk.
Post a Comment