Sejarah Wabah Kelaparan di Irlandia dan Bantuan Sultan Turki Ottoman
Rintihan suara-suara yang kelaparan dan tangis anak-anak terdengar di setiap rumah di Irlandia pada abad ke 19. Tahun itu merupakan tahun di mana panen kentang di negara ini berkali-kali mengalami kegagalan. Kentang-kentang yang ada hanyalah kentang beracun yang sama sekali tidak dapat dimakan. Buntutnya adalah meluasnya kelaparan dan kematian di seluruh wilayah di negara itu dan menjadikannya sebagai wabah paling mengerikan dan paling membekas di ingatan orang Irlandia hingga saat ini...
Wabah Kelaparan Besar atau The Great Irish Famine atau Irish Potato Famine adalah sebuah wabah kelaparan dahsyat yang melanda di wilayah Eropa dengan negara Irlandia sebagai lokasi dengan kondisi terparah. Wabah ini terjadi antara tahun 1845-1852.
Penyebab awal wabah kelaparan ini adalah gagalnya panen kentang terus menerus selama beberapa periode. Tanaman-tanaman kentang terserang penyakit hawar kentang yang merusak daun hingga akar pohon membuat kentang sama sekali tak dapat dikonsumsi. Masalahnya kentang merupakan makanan pokok rakyat Irlandia bahkan sebanyak sepertiga penduduknya tergantung pada komoditas ini.
Penduduk yang kelaparan mencoba menggali tanah mencari kentang |
Selain itu pula wabah kelaparan ini juga diakibatkan oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Inggris saat itu. Pemerintah Inggris rupanya mengekspor bibit kentang ke wilayah Utara. Tidak hanya itu saja, tanam paksa diberlakukan dengan menetapkan harga sewa tanah yang sangat tinggi pada petani Irlandia. Irlandia saat itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Inggris.
Akibatnya sebanyak satu juta penduduk meninggal dunia karena kelaparan dan sebanyak satu juta orang lainnya bermigrasi. Hal ini segera saja membuat populasi negara itu berkurang hingga 25%.
Berita mengenai wabah kelaparan yang melanda Irlandia rupanya sampai ke telinga Sultan Turki Ottoman, Abdul Majid I. Ia lalu mengutarakan keinginannya untuk menolong rakyat Irlandia dengan memberikan bantuan sebanyak 10.000 sterling. Namun anehnya, Ratu Victoria yang saat itu berkuasa di Inggris meminta Sultan cukup mengirimkan 1.000 sterling saja.
Sultan Abdul Majid I Turki Ottoman |
Selidik punya selidik rupanya permintaan Ratu Victoria ini didasarkan pada bantuan yang ia berikan sebelumnya pada rakyat Irlandia yang hanya sebesar 2.000 sterling saja. Sebuah jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang hendak diberikan oleh Abdul Majid I. Rupanya Ratu tak ingin kehilangan muka karena hal itu.
Ratu Victoria |
Sultan kemudian sepakat pada permintaan Ratu Victoria untuk mengirimkan bantuan sebesar 1.000 sterling. Namun tanpa sepengetahuan pihak Inggris, Sultan mengirimkan 3 buah kapal besar secara diam-diam. Kapal-kapal itu memuat makanan, pakaian, sepatu, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Pemerintah Inggris yang mengetahui hal ini kemudian hendak melakukan blokade di jalur-jalur menuju Irlandia. Namun akhirnya tiga kapal itu berhasil berlabuh dengan selamat di sebuah dermaga bernama Drogheda. Rakyat Irlandia terutamanya yang tinggal di dekat pelabuhan Drogheda menyambut suka cita bantuan ini.
Kedatangan kapal bantuan dari Kerajaan Turki Ottoman disambut gembira rakyat Irlandia |
Tak tergambarkan bagaimana perasaan rakyat Irlandia saat itu yang begitu bersyukur dan berterima kasih kepada Sultan dan rakyat Turki atas bantuan yang benar-benar mereka butuhkan untuk dapat menghadapi wabah kelaparan hebat yang melanda. Penduduk Irlandia mulai merasakan keadaan yang lebih baik. Perasaan ini sangat membekas di hati rakyat Irlandia bahkan hingga ke anak cucunya kelak.
Atas bantuan yang diberikan kerajaan Turki Ottoman, rakyat Irlandia menyampaikan rasa terima kasih kepada Sultan Abdul Majid I. Ucapan terima kasih itu tertuang dalam sebuah surat yang sampai saat ini masih tersimpan rapi di museum arsip Turki.
Karena hal ini pulalah sejak saat itu hubungan keduanya menjadi dekat. Tak heran pula bila mengunjungi Irlandia terutama Drogheda kalian akan mendapati banyak sekali hal-hal khas Turki di sana. Bahkan sebuah klub sepakbola Irlandia yang bernama Drogheda United menggunakan lambang kesultanan Turki Ottoman sebagai lambang untuk klubnya.
Post a Comment