Header Ads

Kisah Penemuan Kolam Tua Misterius di Yerusalem: Usianya Mencapai 1500 Tahun


 Yerusalem adalah salah satu kota tertua di dunia, yang saat ini masih ada. Meski tentu wujudnya sudah berbeda dibanding sekian ribu tahun lalu, ketika Yerusalem masih menjadi kota kuno. Namun, yang jelas, karena usianya yang sangat kuno, Yerusalem menjadi kota tua yang menakjubkan sekaligus misterius. Berbagai penemuan terjadi di sana, yang terkait dengan peradaban masa lalu.

Pada 2014, misalnya, ditemukan sisa-sisa gereja dari masa sekitar 1.500 tahun lalu, di Israel selatan. Para ahli juga percaya bahwa mereka telah menemukan kota Romawi yang hilang di Julias, yang dulunya adalah desa Betsaida—kediaman Petrus, Andreas, dan Filipus; murid Yesus.

Kemudian, pada 2015, sebuah gereja berusia 1.500 tahun juga ditemukan di sebuah tempat peristirahatan era Bizantium, antara Tel Aviv dan Yerusalem.

Lalu pada 2017, sebuah prasasti Yunani kuno juga ditemukan di lantai mosaik utuh berusia 1.500 tahun di dekat Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem. Prasasti tersebut menyebutkan kaisar Bizantium, Justinianus, memerintah pada abad ke-6 Masehi, dan memperingati pendirian bangunan tersebut oleh seorang imam bernama Constantine.

Kini, para arkeolog di Israel menemukan kolam besar berusia 1.500 tahun dan sebuah air mancur, yang berada di lokasi sebuah gereja kuno di dekat Yerusalem.

Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA) yang dilansir New York Post, kolam terebut merupakan bagian dari sistem perairan yang digali di Taman Ein Hanniya—sebelah barat daya Yerusalem—antara 2012-2016. Kolam-kolam itu dibangun pada era Bizantium, abad ke-4 dan 6 Masehi.

Selain itu, para arkeolog juga menemukan artefak lainnya di situs ini, antara lain koin perak langka dari abad ke-4 Sebelum Masehi (SM) dan sebuah potongan pilar. Para ahli mengatakan bahwa pilar kuno tersebut merupakan bagian dari sebuah struktur kerajaan dari periode Bait Suci Awal antara tahun 960 SM dan 586 SM.

"Temuan paling penting dalam penggalian ini adalah kolam besar nan mengesankan dari periode Bizantium,” kata Irina Zilberbod, direktur penggalian Otoritas Barang Antik Israel (IAA), dalam JewishPress.

Kolam ini dibangun di tengah kompleks yang luas, di kaki gereja yang pernah berdiri di sana. Atap-atap dipasang di sekitar kolam renang yang memberi akses ke sisi sayap perumahan.

"Sulit untuk mengetahui apa kegunaan kolam ini. Apakah untuk irigasi, pencucian, wisata, atau mungkin bagian dari upacara pembaptisan di lokasi," lanjut Zilberbod.

Para arkeolog kemudian memperbaiki sistem saluran air di kolam, dan ternyata terdapat saluran air yang menuju ke sebuah air mancur. Menurut arkeolog, air mancur bergambar bidadari tersebut adalah yang pertama ditemukan di Israel.

Para ahli pun bekerja untuk mengembalikan fungsi dari sistem air kuno ini. Saat ini sistem itu sudah berfungsi kembali.

Koin, tembikar, dan kaca yang ditemukan di Ein Hanniya menunjukkan bahwa lokasinya merupakan kumpulan dari aneka kegiatan antara abad ke-4 dan 6 SM. Situs ini juga dikaitkan dengan kitab Perjanjian Baru tentang sebuah konversi sida-sida Etiopia dari Ibrani ke Kristen oleh St. Philip the Evangelist.

"Kami percaya bahwa beberapa cendekiawan Kristen awal mengidentifikasi Ein Hanniya sebagai situs pembabtisan sida-sida Etiopia, seperti yang dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 8 ayat 26-40," kata arkeolog distrik Yerusalem, Dr. Yuval Baruch.

"Pembaptisan sida-sida oleh St. Philip adalah salah satu peristiwa penting dalam penyebaran agama Kristen. Maka tempat itu menjadi motif umum dalam seni Kristen," imbuh Baruch.

Sebagian dari situs tersebut kini dimiliki oleh jemaat Kristen. Jemaat dari gereja Etiopia dan Armenia juga menggelar upacara keagamaan di lokasi tersebut.

Arkeolog juga menduga bahwa sebelum era Bizantium, Ein Hanniya adalah sebuah bangunan mewah yang dibangun pada zaman Bait Pertama, pada sekitar 3.000 tahun lalu.

Situs ini adalah satu dari sejumlah lokasi arkeologi yang menakjubkan di Israel, sebagian besar di antaranya menjelaskan masa kekristenan awal. Tahun lalu, misalnya, para arkeolog menemukan mosaik kristen berusia 1.500 tahun yang dahulu diduga sebuah gereja atau vihara di kota kuno Ashdod-Yam.




 

No comments

Powered by Blogger.