Header Ads

Penemuan Jasad Bangsawan Khuwy: Sejarah Mumi Mesir Perlu Ditulis Ulang


Mumi bangsawan Mesir kuno berpangkat tinggi bernama Khuwy ternyata 1.000 tahun lebih tua dari usia yang diperkirakan oleh para ilmuwan sebelumnya. Usianya ini membuat mumi bangsawan yang ditemukan pada 2019 itu menjadi salah satu mumi Mesir tertua yang pernah ditemukan.

Para arkeolog mengungkap bahwa jasad bangsawan yang diawetkan itu berasal dari Kerajaan Lama (2575 Sebelum Masehi hingga 2150 Sebelum Masehi). Hal ini membuktikan bahwa teknik mumifikasi sekitar 4.000 tahun yang lalu ternyata sudah sangat maju.

Temuan baru ini seolah mendorong agar sejarah dan teori terkait teknik mumifikasi Mesir kuno perlu dirombak dan ditulis ulang. Sebab, dengan adanya temuan ini, para ahli Mesir Kuno jadi mempertanyakan garis waktu teknik mumifikasi yang sudah mapan.

Teknik yang digunakan untuk mengawetkan jenazah Khuwy, seorang bangsawan berpangkat tinggi yang hidup pada masa Kerajaan Lama itu, melibatkan penggunaan resin mahal yang terbuat dari getah pohon untuk mengawetkan kulitnya dan mengikat tubuhnya dengan perban atau pembalut linen berkualitas tertinggi. Teknik ini sebelumnya diyakini berasal 1.000 tahun setelah zaman Khuwy.

Profesor Salima Ikram, kepala Egyptologi di American University di Kairo dan seorang ahli terkemuka dalam sejarah mumifikasi, mengatakan bahwa para ahli sebelumnya percaya proses atau teknik mumifikasi selama masa Kerajaan Lama jauh lebih terbatas.

"Jika ini memang mumi Kerajaan Lama, semua buku tentang mumifikasi dan sejarah Kerajaan Lama bakal perlu untuk direvisi," ujar Ikram kepada Observer seperti dikutip oleh The Guardian.

Ikram juga menambahkan bawah temuan "ini benar-benar akan mengubah pemahaman kita tentang evolusi mumifikasi." Selain itu, material yang digunakan dalam teknik mumifikasi jasad bangsawan Khuwy ini, asal-usulnya, dan rute perdagangan yang terkait dengannya akan secara dramatis memengaruhi pemahaman kita tentang Kerajaan Lama Mesir.

"Sampai sekarang, kami berpikir bahwa mumifikasi Kerajaan Lama relatif sederhana, dengan pengeringan dasar – tidak selalu berhasil – tidak ada pengangkatan otak, dan hanya sesekali pengangkatan organ dalam. Memang, selama ini lebih banyak perhatian diberikan pada penampilan eksterior jasad (bangsawan Khuwy) daripada interiornya. Selain itu, penggunaan resin diketahui jauh lebih terbatas pada mumi Kerajaan Lama yang sejauh ini tercatat."

"Mumi (bangsawan Khuwy) ini dipenuhi dengan resin dan tekstil dan memberikan kesan mumifikasi yang sama sekali berbeda. Faktanya, ini lebih seperti mumi yang ditemukan 1.000 tahun kemudian," tutur Ikram.

Temuan mengenai usia mumi bangsawan Khuwy dan teknik mumifikasinya ini adalah salah satu penemuan besar yang akan terungkap dalam serial dokumenter National Geographic bertajuk Lost Treasures of Egypt. Serial ini akan mulai ditayangkan pada 7 November 2021.



Serial ini diproduksi oleh Windfall Films. Dalam serial ini kita akan menyaksikan pekerjaan tim arkeolog internasional selama musim penggalian di Mesir. Adapun penemuan mumi bangsawan Khuwy sendiri akan ditampilkan di episode empat –berjudul Rise of the Mummies– pada 28 November.

Ikram muncul dalam episode itu bersama rekan arkeolognya, Mohamed Megahed. "Jika itu benar-benar Khuwy, ini adalah terobosan dalam sejarah Mesir Kuno," ucap Megahed.

Mumi ini ditemukan di sebuah makam mewah di pekuburan di Saqqara pada 2019. Penyelidikan penanggalan dan analisis lebih lanjut kemudian mengungkapkan bahwa mumi itu adalah jasad Khuwy, kerabat keluarga kerajaan yang hidup lebih dari 4.000 tahun yang lalu.

"Mereka (para arkeolog) tahu tembikar di makam itu adalah dari Kerajaan Lama tetapi [Ikram] tidak berpikir bahwa mumi itu berasal dari [periode itu] karena diawetkan dengan sangat baik," ujar Tom Cook, produser serial untuk Windfall Films.

"Mereka tidak mengira proses mumifikasi [saat itu] secanggih itu. Jadi reaksi awalnya adalah: ini jelas bukan Kerajaan Lama. Tetapi selama penyelidikan dia mulai menemukan gagasan itu."

"Luar biasa," pekik Ikram dalam program serial tersebut. "Satu-satunya waktu saya [melihat] begitu banyak jenis linen berkualitas baik adalah di dinasti ke-21." Dinasti ke-21 Firaun Mesir memerintah lebih dari 1.000 tahun setelah Khuwy hidup.





 

No comments

Powered by Blogger.