Header Ads

Jejak Kaki Bercabang, Dinosaurus Terkecil yang Pernah Ditemukan


Dunia paleontology sekali lagi menambah koleksinya yang berhubungan dengan dinosaurus. Istimewanya, kali ini bukanlah temuan terbesar atau tertua, melainkan yang terkecil. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya jejak kaki yang hanya berukuran sebesar satu sentimeter di Jinju City, Korea Selatan.

Peneliti memperkirakan bahwa temuan ini berasal dari 110 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus, mamalia, dan burung berbagi tempat di Bumi.

Lokasi itu memang sudah memberikan banyak temuan terkait makhluk hidup zaman Cretaceous atau zaman kapur, mulai dari burung hingga mamalia. Namun, para peneliti mengatakan bahwa penemuan tersebut adalah sesuatu yang berbeda.

"Jejak kaki baru ini hanya berukuran satu sentimeter, yang berarti ini adalah dinosaurus yang mudah dipegang di tangan Anda. Ini adalah jejak dinosaurus terkecil di dunia," ucap Dr. Anthony Romilio dari University of Queensland dilansir dari Kompas.com pada Senin (26/11/2018).

Bila dilihat dari ukuran panjang jejak kaki dinosaurus tersebut, para peneliti menduga bahwa ukuran tubuh dinosaurus itu hanya sebesar burung gereja. Jejak itu juga diduga milik dinosaurus sejenis raptor, dikarenakan terlihat dari tiga kakinya yang bercabang.

Walaupun demikian, para peneliti masih belum yakin apakah jejak kaki tersebut milik raptor dewasa atau raptor bayi. Meski begitu, dugaan terkuat saat ini adalah bahwa jejak kaki tersebut adalah milik raptor yang masih anak-anak.

Bukan tanpa alasan, jejak kaki sejenis juga ditemukan di sekitar lokasi tersebut. Hanya saja jejak-jejak ini berukuran lebih besar. Romilio mengatakan bahwa seandainya bentuk jejak kaki yang sama persis seperti itu ditemukan lebih banyak, maka dugaan yang ada akan lebih mengarah kepada dinosaurus dengan usia dewasa.

"Kami telah mengetahui raptor kecil dari tulang fosil yang ditemukan di Tiongkok. Fosil tulang raptor dewasa kecil yang disebut Microraptor dengan ukuran kaki sekitar 2,5 sentimeter. Sayangnya, meskipun Microraptor sangat kecil, ukuran tersebut masih terlalu besar untuk jejak yang kami temukan di Korea Selatan. Jadi mungkin ini lebih condong pada bayi raptor," ucap Romilio.

Jejak dinosaurus yang kecil tersebut pertama kali ditemukan oleh Profesor Kyung Soo Kim dari Chinju National University of Education, Korea Selatan, ketika ia tengah mencari bukti-bukti warisan budaya untuk menyelamatkan dan melestarikan Jinju dari pembangunan yang saat ini sedang berlangsung.

“Untuk saat ini, temuan jejak kaki tersebut diberi nama Dromaeosauriformipes rarus, yang berarti 'jejak kaki yang langka'. Asal katanya berasal dari anggota keluarga raptor yang dikenal sebagai Dromaeosaurus," ucap Kyung Soo Kim.

Penemuan tersebut sudah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports dan melibatkan beberapa peneliti dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Tiongkok, Spanyol, dan Australia.

No comments

Powered by Blogger.